THE INFLUENCE OF ECONOMIC GROWTH, REGIONAL ORIGINAL INCOME (PAD) AND GENERAL ALLOCATION FUNDS (DAU) ON CAPITAL EXPENDITURE BUDGET ALLOCATION (Case Study in Districts and Cities in North Sumatra Province 2015-2017)
Keywords:
Economic Growth, Original Regional Income, General Allocation Funds, Capital ExpendituresAbstract
This research aims to analyze whether Economic Growth, Regional Original Income (PAD) and General Allocation Funds (DAU) have a positive effect on Capital Expenditures in Regencies and Cities of North Sumatra Province. Research contributions can provide information about the importance of optimizing local potential in regions to improve the quality of public services and the concept of decentralization can be realized so that regional governments do not continue to depend on the central government. The results of this research show that Economic Growth partially has a negative and insignificant effect on Capital Expenditures, while Regional Original Income (PAD) and General Allocation Funds (DAU) partially have a positive and significant effect on Capital Expenditures. Simultaneously Economic Growth, Regional Original Income and General Allocation Funds have a positive and significant effect on Capital Expenditures.
Downloads
References
Ardhani, P. (2011). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah). Diponegoro Journal of Accounting, 0(0), 108–117.
Arwati, D., & Hadiati, N. (2013). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi , Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota di Propinsi Jawa Barat. 2013(32), 498–507.
Aryani, P. R., & Hari, K. K. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, PAD dan DAU Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Kabupaten/Kota Sumatera Selatan. ISSN 2407 - 1072 Jurnal Akuntanika, 5(1), 33–44.
Ayem, S., & Pratama, D. D. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Modal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Periode 2011-2016. Akuntansi Dewantara, 2(2), 169–182. https://doi.org/10.29230/ad.v2i2.2987
Bambang Suprayitno. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Anggaran Belanja Modal Pemerintah Provinsi di Pulau Jawa. Jurnal Akuntansi, 2(1), 106–112.
Dewi, S. P., & Suyanto. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Belanja Modal Pada Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Akuntansi, 3(1), 9–21.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25
(9th ed.). Badan Penerbit Universita Diponogoro.
Halim, A., & Syukriy, A. (2006). Hubungan dan Masalah Keagenan di Pemerintah Daerah: (Sebuah Peluang Penelitian Anggaran dan Akuntansi) (pp. 53–64).
Hasanah, N., & Fauzi, A. (2017). Akuntansi Pemerintahan. IN MEDIA.
Masruroh, A. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum dengan Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Variabel Moderasi Pada Kota/Kabupaten Di Provinsi Jawa Timur. Simki-Economic, 02(01), 1–15.
Mawarni, Darwanis, & Syukriy, A. (2013). Pengaruh Pendapatan Asli daerah dan Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Modal Serta Dampaknya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Jurnal Akuntansi, 2(2), 80–90.
Muhammad, S., & Hinaya. (2019). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Kabupaten & Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Jemma | Jurnal of Economic, Management and Accounting, 2(2), 30–37.
Nurzen, M., & Riharjo, I. B. (2016). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Kemandirian Daerah Dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Jurnal Akuntansi Dan Investasi, 12(1), 88–99.
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 (pp. 1–413). (2010).
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Pranalingga, I. D. (2019). Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Efektivitas Belanja Modal Pemerintah Provinsi Banten. 1–11.
Saragih, J. P. (2003). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi –Google Books. https://books.google.co.id/books/about/Desentralisasi_fiskal_dan_keuangan_ daera.html?id=RC-hAAAACAAJ&redir_esc=y
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. ALFABETA,cv.
Syukriy, A., & Andra, A. J. (2006). Perilaku oportunistik legislatif dalam penganggaran daerah. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23–26.
Undang-Undang No. 28 tahun 2009: Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (p. 124). (2009).
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004: Pemerintah Daerah (p. 249). (2004).
UU Nomor 33 Tahun 2004: Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (p. 55). (2004). http://eprints.uanl.mx/5481/1/1020149995.PDF
Yovita, F. M. (2011). PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL (Studi
Empiris Pada Pemerintah Provinsi Se Indonesia Periode 2008 – 2010).
PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL ( Studi Empiris Pada
Pemerintah Provinsi Se Indonesia Periode 2008 – 2010 ), akuntansi, 1–56.
Yudiaatmaja, F., Suwendra, W., & Sukmawati, R. (2016). “Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng.” E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1), 1–9.