A Model Planning For Slum Residential Areas To Become Fast Growing Areas In Medan City
Keywords:
fast-growing area, slum area, minapolitanAbstract
The aim of national development is to achieve community welfare while considering regional aspects and economic policies. One strategy involves harnessing the resources in slum areas. Among these, the slum areas in the northern part of Medan City, including Medan Belawan, Medan Labuhan, and Medan Marelan Districts, hold potential for development. The research employs both qualitative and quantitative methods. Qualitative approaches are used to describe the potential of the slum areas in Medan City, while quantitative methods are employed to analyze the feasibility of transforming these areas into fast-growing zones. To turn these slum areas into economically supportive regions, comprehensive planning is essential to tap into their potential. One way to actualize this plan is by designating the slum areas in Medan City as Minapolitan Areas.
Downloads
References
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 28h ayat 1.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman.Anonim. 2011. Perumahan dan Kawasan Permukiman. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1. Jakarta.
Anonim. 2015. Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan di Kota Manado. Bappeda, 7)Pemerintah Kota Manado.Anonim. 2016. Peraturan Menteri PekerjaanUmum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. 8)KementerianPekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Jakarta.Kotaku. 2016. Program Kota Tanpa Kumuh.
Kerjasama Kemeterian PUPR dan Pemerintah Kota Manado.Pemkot Manado. 2015. Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh di Kota Manado. SK Walikota Manado nomor 10)163/Kep/LT.02/Bappeda/2015.Todaro,M. P. 2003. EconomicDevelopment, EightEdition, Pearson. 11)England.Soetomo, S. Edisi 2. 2009. Urbanisasi dan Morfologi.Graha Ilmu. Yogyakarta.
Barno Suud, B. dan Prananda Navitas, P. 2015, “Faktor-faktor Penyebab Kekumuhan Permukiman di Kelurahan 13)Tanah Kalikedinding, Kecamatan Kenjeran, Surabaya” Jurnal Teknik ITS Vol. 4, No. 1. Badan Pusat Statistik, (2017).
Muta’ali. L., dan Nugroho, A.R., (2016). Perkembangan Program Penanganan Permukiman Kumuh di Indonesia dari Masa ke Masa, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang “Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019”.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, 2017, “ Habitat Baru Perkotaan”.
Sucahyono, H., 2004, “Human Settlement Indonesia” Kementerian Pekerjaan Umum.
Suud, B., Navitas, P.
Wimardana, A.S. dan Setiawan, R.P, 2016, “Faktor Prioritas Penyebab Kumuh Kawasan Permukiman Kumuh di
Kelurahan Belitung Selatan, Kota Banjarmasin” Jurnal Teknik ITS Vol. 5, No. 2.
