IMPERATIVE POLITENESS OF TEACHERS IN THE TEACHING AND LEARNING PROCESS IN THE CLASSROOM
Keywords:
Imperative Politeness, Teachers, Students, Teaching and Learning Process.Abstract
When it comes to communication, especially the contact that occurs between teachers and students during the process of teaching and learning, politeness is one of the aspects that needs to be taken into consideration. The purpose of this research is to identify and describe the form of imperative speech used by teachers during the teaching and learning process, as well as to investigate the factors that contribute to violations of imperative politeness committed by teachers toward students during the teaching and learning process. The present investigation is a qualitative descriptive study, and the data comes in the form of transcripts of the instructor's comments made during the course of instruction. According to the findings of the study, educators are more likely to violate the conventions of linguistic politeness when they address pupils with urgent speech. This is evident from the total number of utterances. [Citation needed] There were a total of 120 utterances discovered, 96 of which were in violation of the linguistic politeness guidelines, and 24 of which complied with the guidelines..
Downloads
References
Andini, N. P. (2019). Harmonisasi Dalam Proses Pembelajaran di Era Milenial (Melek IT Vs Mengajar Dengan Hati). Indonesian Journal of Education and Learning, 3(1), 301-307.
Darwis, A. (2018). Tindak Tutur Direktif Guru di Lingkungan SMP Negeri 19 Palu: Kajian Pragmatik. Bahasa dan Sastra, 4(2).
Fatmayanti, U. (2017). Tindak tutur orangtua dalam pembentukan karakter anak (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Irma, C. N. (2017). Tindak tutur dan fungsi tuturan ekspresif dalam acara rumah perubahan Rhenald kasali. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(3).
Iskandarwassid (2013). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Penerbit NUANSA.
Karepouwan, V. (2013). Kalimat Imperatif dalam Novel The Kill Order Karya James Dashner. JURNAL ELEKTRONIK FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SAM RATULANGI, 1(1).
Masfufah, N. (2010). Kesantunan bentuk tuturan direktif di lingkungan SMA Negeri 1 Surakarta (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).
Mujianto, G. (2012). Pemakaian Tuturan Imperatif Calon Guru Dalam Interaksi BelajarMengajar Pada Pembelajaran Mikrodi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Jurnal Humanity, 8(1).
Noermanzah, N. (2019). Bahasa sebagai alat komunikasi, citra pikiran, dan kepribadian. In Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Sastra (pp. 306-319).
Pamungkas, S. (2012). Bahasa Indonesia dalam berbagai perspektif: dilengkapi dengan teori, aplikasi, dan analisis penggunaan bahasa Indonesia saat ini. Andi.
Pramujiono, A., & Nurjati, N. (2017). Guru sebagai Model Kesantunan Berbahasa dalam Interaksi Instruksional di Sekolah Dasar. Mimbar Pendidikan, 2(2).
Pramujiono, A., Suhari, S. H., Rachmadtullah, R., Indrayanti, T., & Setiawan, B. (2020). Kesantunan Berbahasa, Pendidikan Karater, Dan Pembelajaran Yang Humanis. Indocamp.
Rahardi, K. (2005). Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Gelora Aksara Pratama.
Raharjo, B. (2012). Bahasa Pada Dialog Iklan Produk-Produk Pt Unilever Tbk Ditelevisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik) (Doctoral dissertation, UNS (Sebelas Maret University)).
Saputra, I. W. G. M., Martha, I. N., & Rasna, I. W. (2014). Kesantunan Imperatif Tuturan Guru Untuk Memotivasi Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 1 Singaraja. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha, 2(1).
Septiani, D., Sumarti, S., & Rusminto, N. E. (2018). Kesantunan Imperatif Guru Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran di Kelas VII SMP. Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya), 6(3).
Setiawan, H., & Rois, S. (2017). Wujud Kesantunan Berbahasa Guru: Studi Kasus di SD Immersion Ponorogo. Jurnal Gramatika, 3(2), 145-161.
Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan
