THE ROLE OF ACTOR NETWORKS IN REFORESTATION POLICY IN INDONESIA

Authors

  • Rizky Ilhami Universitas Pasundan

Keywords:

Actor Network, Policy, Reforestation, Government, Civil Society

Abstract

Various approaches have been taken to explain the reforestation phenomenon that is occurring. The actor network dynamics perspective is a useful approach for mapping the power of actors who are networked in different spaces of power, in order to strengthen reforestation and even forest and environmental management at large. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. The research results show that the role of actor networks in reforestation policy in Indonesia is very crucial. Coordination between the central government, regional governments and various related parties is fundamental in aligning policies with local conditions. In addition, providing adequate resources, such as funding, technology and workforce, as well as regular monitoring and evaluation, helps ensure the smooth implementation of reforestation programs. Thus, collaboration between various actors is expected to make a significant contribution to efforts to preserve the environment and improve the welfare of society in Indonesia.

References

Arisaputra, M. I. (2013). Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan reforma agraria di Indonesia. Yuridika, 28(2), 188-216.

Budiningsih, K., Ekawati, S., Gamin, S., Suryandari, E. Y., & Salaka, F. (2015). Tipologi dan strategi pengembangan kesatuan pengelolaan hutan di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(3), 283-298.

Daryono, H. (2009). Potensi, permasalahan dan kebijakan yang diperlukan dalam pengelolaan hutan dan lahan rawa gambut secara lestari. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 6(2).

Dirga, I. W. B. J. S., & Lestari, A. A. A. (2023). Efektifitas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Limbah Domestik Di Kabupaten Badung. Jurnal Hukum Mahasiswa, 3(1), 878-886.

Ekawati, S. (2013). Evaluasi implementasi kebijakan desentralisasi pengelolaan hutan produksi. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 29200.

Fatimatuzzahroh, F., Hadi, S. P., & Purnaweni, H. (2021). Tingkat partisipasi masyarakat dan analisis aktor pada rehabilitasi mangrove di Desa Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa barat. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 16(2), 257-269.

Ginoga, K. L., & Djaenudin, D. (2007). Kinerja Reforestasi pada Kabupaten dengan Kondisi Sosial Ekonomi Berbeda di Nusa Tenggara Timur. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 4(1), 1-18.

Gunarso, P., Setyawati, T., Sunderland, T., & Shackleton, C. (2009). Pengelolaan sumberdaya hutan di era desentralisasi. Gunarso P, Setyawati T., Sunderland TCH, & Sackleton C., penerjemah. Bogor, ID: CIFOR.

Hardiansyah, G. (2013). Analisis peran berbagai stakeholder dalam menyongsong era pembangunan KPH di Kabupaten Ketapang.

Huda, N. (2008). Strategi kebijakan pengelolaan mangrove berkelanjutan di wilayah pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur Jambi (Doctoral dissertation, program Pascasarjana Universitas Diponegoro).

Kartodihardjo, H. (2006). Masalah kelembagaan dan arah kebijakan rehabilitasi hutan dan lahan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 3(1), 29-41.

Kusumedi, P., & HB, A. R. (2010). Analisis stakeholder dan kebijakan pembangunan KPH model maros di propinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 7(3), 179-193.

Nawir, A. A. (2008). Rehabilitasi hutan di Indonesia: Akan kemanakah arahnya setelah lebih dari tiga dasawarsa?. CIFOR.

Octavia, D., Yeny, I., & Ginoga, K. L. (2020). Pengelolaan hutan secara partisipatif menuju KPH hijau untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan. Deepublish.

Puspaningsih, N., Murtilaksono, K., Sinukaban, N., Jaya, I. N. S., & Setiadi, Y. (2010). Pemantauan Keberhasilan Reforestasi di Kawasan Pertambangan Melalui Model Indeks Tanah. Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 16(2), 53-62.

Rijal, S. (2008). Kebutuhan ruang terbuka hijau di Kota Makassar Tahun 2017. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 3(1), 8219.

Sugiyono, P. (2011). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung, 62-70.

Talumepa, J. B. (2020). Kajian Hukum Terhadap Tata Kelola Hutan di Indonesia. Lex Et Societatis, 8(4).

Tien Wahyuni, R. D., Makinuddin, N., & Nouval, B. (2019). Inisiatif-inisiatif program yang dikembangkan dalam upaya implementasi REDD+ di Kalimantan Timur. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan Vol, 16(2), 145-160.

Wiliam, D., Ngakan, P. O., Achmad, A., & Tako, A. (2005). Dinamika proses desentralisasi sektor kehutanan di Sulawesi Selatan: sejarah, realitas dan tantangan menuju pemerintahan otonomi yang mandiri. Cifor.

Downloads

Published

2023-11-02

How to Cite

Rizky Ilhami. (2023). THE ROLE OF ACTOR NETWORKS IN REFORESTATION POLICY IN INDONESIA. Fox Justi : Jurnal Ilmu Hukum, 14(01), 73–78. Retrieved from https://ejournal.seaninstitute.or.id/index.php/Justi/article/view/3143