Home Environmental Conditions With Dengue Hemorrhagic Fever Incidence In West Sumba Regency
Keywords:
DHF, Home Environment, Dengue Virus, Infectious DiseasesAbstract
Dengue hemorrhagic fever, caused by the dengue virus and spread by the Aedes aegypti mosquito, is characterised by sudden fever lasting 2 to 7 days without a clear cause, weakness/lethargy, restlessness, heartburn, and skin bleeding in the form of petechiae, ecchymosis, or purpura. Sometimes nosebleeds, diarrhoea, bloody vomit, loss of consciousness, or shock Dengue fever was identified in West Sumba District, mainly in Dira Tana Village, Loli District, with 50 cases. This study examines West Sumba Regency's Dengue Hemorrhagic Fever incidence and home environmental variables. This quantitative case-control study compares Dengue Hemorrhagic Fever patients to controls. This quantitative case-control study compares Dengue Hemorrhagic Fever patients to controls.Statistical analysis with a significance value of 5% (0.05) yielded a p-value of 0.491, indicating no association between house shape or type and dengue illness. Because almost every respondent's house, both stilt and permanent, has waste water drainage channels, breeding places, resting places, and containers inside and outside the house, dengue fever incidence is unrelated to house type.
References
Agustina, N., Abdullah, A., & Arianto, E. (2019). Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Daerah Endemis DBD di Kota Banjarbaru. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 171–178. https://doi.org/10.22435/blb.v15i2.1592
Amried, E., Asfian, P., & ainurafiq, A. (2016). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) di Kelurahan 19 November Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka Tahun 2016. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unsyiah, 1(3), 184804.
Anggraini, S. (2018). The Existance of Larvae and Dengue Fever Incidence in Kedurus Sub-District in Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(3), 252. https://doi.org/10.20473/jkl.v10i3.2018.252-258
Argintha, W. G., Wahyuningsih, N. E., & Dharminto. (2016). Hubungan Keberadaan Breeding Places, Container Index dan Praktik 3m dengan Kejadian DBD (Studi di Kota Semarang Wilayah Bawah). JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 5, Oktober, 4(5).
Aulia, S., Djamahar, R., & Rahmayanti, R. (2014). Deskripsi Tempat Penampungan Air Positif Larva Aedes aegypti di Kelurahan Cakung Timur. Bioma, 10(1), 25. https://doi.org/10.21009/bioma10(1).4
Ayun, L. L., & Pawenang, E. T. (2017). Hubungan antara Faktor Lingkungan Fisik dan Perilaku dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Public Health Perspective Journal, 2(1), 97–104.
Azizah, F. N., Hermawati, E., Susanna, D., Lingkungan, D. K., Masyarakat, K., & Masyarakat, B. K. (2018). Menguras dan menutup sebagai prediktor ke-beradaan jenti k pada kontainer air di rumah Cleaning and closing as predictors of the presence of larvae in water container at home. Berita Kedokteran Masyarakat, 34(5), 242–247.
Dinata, A., & Dhewantara, P. W. (2012). Characteristics of Physics , Biology , and Social Environment in DHF Endemic of Banjar City in 2011 Demam Berdarah Dengue ( DBD ) virus dengue dan ditularka. 11(4), 315–326.
Ditjen PP & PL Depkes RI, 2013. (2013a). Pedoman Pengendalian DBD di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Ditjen PP & PL Depkes RI, 2013. (2013b). Pedoman Pengendalian Demam Berdarah Dengue Di Indonesia (p. 132). p. 132. https://doi.org/614. Ind
Djunaedi D. (2006). Demam Berdarah [Dengue DBD] Epidemiologi, Imunopatologi, Patogenesis, Diagnosis dan Penatalaksanaannya. Malang: UMM Press.
Hodijah, D. N., Prasetyowatil, H., & Marina, R. (2015). Breeding Places of Aedes spp as Transmitting Dengue Virus in Various Places in Sukabumi City. Ekologi Kesehatan, 14(1), 1–7.
Kemenkes RI.Dirjen P2PL (2011). Modul pengendalian demam berdarah dengue. Jakarta.
Kholedi, A. A. N., Balubaid, O., Milaat, W., Kabbash, I. A., & Ibrahim, A. (2012). Factors associated with the spread of dengue fever in Jeddah Governorate, Saudi Arabia. Eastern Mediterranean Health Journal, 15–23. https://doi.org/10.26719/2012.18.1.15
Koban, A. W. (2010). Kebijakan pemberantasan wabah penyakit menular: kasus kejadian luar biasa demam berdarah dengue (klb dbd).
M, A. R., Wahyuningsih, N. E., & Murwani, R. (2017). Hubungan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(5), 434–440.
Mahardika, W. (2009). Hubungan Antara Perilaku Kesehatan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Wilayah Kerja Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal Tahun 2009. Universitas Negeri Semarang.
Maria, I., Ishak, H., & Selomo, M. (2013). Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kelurahan Sendangguwo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanudin, Makassar, (Dengue Hemorrhagic Fever), 1–11. Retrieved from http://repository.unimus.ac.id/1063/3/BAB II.pdf
Masruroh, L., Wahyuningsih, N., & Dina, R. (2016). Hubungan Faktor Lingkungan Dan Praktik Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kecamatan Ngawi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, 4(4), 992–1001.
Mukono, H. J. (2006). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan (2nd ed.). Surabaya: Airlangga University Press.
Nadezul, H. (2007). Cara Mudah Mengalahkan Demam Berdarah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Palupi, D. L., & Satoto, T. B. T. (2014). Analisis Kondisi Fisik Rumah Tinggal Terhadap Kepadatan Populasi Nyamuk Vektor Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Pringgokusuman dan Bausasran Kota Yogyakarta (Universitas Gadjah Mada). Retrieved from http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/68168
Pham, H. V., Doan, H. T. M., Phan, T. T. T., & Tran Minh, N. N. (2011). Ecological factors associated with dengue fever in a central highlands province, Vietnam. BMC Infectious Diseases, 11, 1–6. https://doi.org/10.1186/1471-2334-11-172
Sari, D. (2012). Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Responden dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2012 (Universitas Indonesia).
Soegijanto. (2006). Demam Berdarah Dengue (2nd ed.). Surabaya: Airlangga University Press.
Sutaryo. (2005). Dengue. Yogyakarta: Medika FK UGM.
Suyasa, I., Adi Putra, N., & Redi Aryanta, I. (2012). Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Ecotrophic, Journal of Environmental Science, 3(1), 1–6.
Thammapalo, S., Meksawi, S., & Chongsuvivatwong, V. (2012). Effectiveness of space spraying on the transmission of dengue/dengue hemorrhagic fever (DF/DHF) in an urban area of southern Thailand. Journal of Tropical Medicine, 2012. https://doi.org/10.1155/2012/652564
Widiyanto, T. (2007). Kajian Manajemen Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Purwokerto Jawa-Tengah. Universitas Diponegoro Semarang.
Widodo Purwoko, N. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2012 (Universitas Indonesia). Retrieved from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20315276-T31924-Faktor-faktor yang.pdf
Wu, P. C., Lay, J. G., Guo, H. R., Lin, C. Y., Lung, S. C., & Su, H. J. (2009). Higher temperature and urbanization affect the spatial patterns of dengue fever transmission in subtropical Taiwan. Science of the Total Environment, 407(7), 2224–2233. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2008.11.034
Yatim, F. (2007). Macam-Macam Penyakit Menular dan Cara Pencegahannya (2nd ed.). Jakarta: Pustaka Obor Populer.