The Effect of Environmental Sanitation on the Risk of Acute Diarrhea in Children in Indonesia
Keywords:
Diarrhea, Childern, Indonesia, Sanitation, EnvironmentAbstract
Diarrhea is the second leading cause of death in children in Indonesia and 100,000 children under five die from diarrhea every year. The incidence of diarrhea in Indonesia reaches 6 million cases/year with every 756 cases there are 36 deaths. According to WHO (World Health Organization) it is estimated that there are 4 billion cases that occur worldwide with a total of 2.2 million deaths, most of which are children under 5 years of age. Acute diarrhea is caused by several factors, one of which is environmental factors such as lack of awareness of hygiene and sanitation. The method used in this study is a literature review by looking for articles related to the relationship between environmental sanitation and the incidence of diarrhea in children in Indonesia. The results showed that there was a relationship between environmental sanitation and the incidence of acute diarrhea in Indonesia.
References
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Profil Kesehatan Indonesia 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik. 2020.
International Vaccine Access Center, & Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Pneumonia & diarrhea progress report 2018; 2020.
Lidiawati M. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Angka Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Meuraxa Tahun. Serambi Saintia. 2016; Vol. IV(2): 1 – 9.
Hastia S, Ginting T. Hubungan sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di Kelurahan Sidorejo Puskemas Sering Kota Medan. Jurnal Prima Medika Sains. 2019; Vol.1(1): 12 – 17.
Rimbawati Y, Surahman A. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita. Jurnal ‘Aisyiyah Medika. 2019; Vol.4(2): 189 – 198.
Wijaya I, Kartini. Pengaruh Kondisi Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif. 2019; Vol. 2(1): 1 – 9.
Yanti E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Diare pada Anak Umur 7-11 Tahun di Desa Tahalak Ujung Gading Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2020. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2022; Vol. 1(2): 145 – 151.
Wahyuni TN, Hermawan D, Dwi D. Faktor Resiko Kejadian Diare Akut Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirejo Kabupaten Pesawaran Tahun 2018.
Nur HN, Rahmadani N, Hermawan A. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pertiwi Kota Makassar. MPPKI. 2022; Vol. 5(3):298 – 303.
Febriyantia D, Triredjekib H. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang Di Bangsal Seruni Rsud Kabupaten Temanggung. Indonesia Jurnal Perawat. 2021; Vol.6(1):42 – 45
Kasman, Isha IN. Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita Di Kota Banjarmasin. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018; Volume 8(2): 123 – 129.
Siahaan D, Eyanoer P, Hutagalung S. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan PerilakuTentang Higiene Dengan Kejadian Diare Akut. Jurnal Kedokteran Methodist. 2020; Vol.13 (1):13 – 20.
Ibad M, Kusyani A, Santos PRDS. Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak. Journal Well Being. 2019; Vol.6(1):16-23.
Samiyati M, Suhartono, Dharminto. 2019. Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.7(1):389 – 395.
Saleh, M. Hubungan kondisi sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap Tahun 2013. Jurnal Kesehatan. 2014; Vol. 7(1) : 221 – 233.